Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN : Sejarah, Ideologi dan Strategi”

Gambar
  MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN : Sejarah, Ideologi dan Strategi,”   Oleh    Iqbal Noor, Munandi Saleh, dan Nunu A Hamijaya   Pengantar /Endorsement Prof.Dr. Dadang Kahmad, MA ( Ketua PP Muhammadiyah) & Prof.Dr. Hasanudin Yusuf Adan.M.LL ( UIN Ar Raniry Aceh)  Buku berjudul “MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN : Sejarah, Ideologi dan Strategi,” ini sangat ‘distingtif’ dan menarik karena didekati dengan perspektif historiografi, ideologis, dan strategi para penulisnya : Iqbal Noor, Munandi Shaleh, dan Nunu A Hamijaya berlatar belakang ‘masagi’, akademisi, politisi, dan kader pergerakan dan persyarikatan Muhammadiyah. Membaca tanda-tanda zaman (zeitsgeist) tentang masa depan.  Muhammadiyah bukan saja di pentas nasional namun global-internasional menghadirkan mozaik pemikiran dan amal Muhammadiyah sepanjang lebih dari 100 Tahun ini. Dengan bekal ideologi Muhammadiyah Berkemajuan yang diwarisi Sang Pencerah : K.H. Ahmad Dahlan, s

Membawa Islam Kedalam Negara (Mujahid Konstitusi 1945) Pemikir Muhammadiyah

Gambar
  M. Ridwan (Toedjoe Kata : Sebuah Ijtihad Konstitusi) "Nunu A. Hamijaya"   Sebutan sebagai mujahid konstitusi diberikan kepada Ki bagus Hadikusumo seorang tokoh Muhammadiyah yang lahir di Yogyakarta tahun 1890 ia lahir dari keluarga islami ayahnya yang bernama Haji Hasjim Ismail yang merupakan seorang Lurah Keraton tinggal di daerah Yogyakarta di sebelah utara pekarangan dekat rumah Kyai Haji Ahmad Dahlan. Anak-anak Haji Hasjim Ismail inilah termasuk yang pertama-tama menorehkan namanya dalam sejarah pergerakan Islam di Indonesia, anak Haji Hasjim yang kedua bernama Danyalin, kemudian dikenal sebagai Haji Syudja. Beliaulah yang menjadi ketua pertama Hoofdbestur Muhammadiyah, bagian Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO).     Kemudian adiknya bernama Dzajuli yang kelak kemudian dikenal sebagai Haji Fachrodin. Seorang pemimpin pergerakan Islam pegiat di surat kabar, pemimpin kaum buruh, yang kemudian terjun pula menjadi tokoh sarekat Islam dan adik Fachrudin bernama Hidayat kelak