SECANGKIR INSPIRASI (Sebuah Perspektif Ilmiah)
Secangkir Inspirasi penuh makna yang mengingatkanku bahwa semanis apapun hidup, rasa pahit akan selalu ada. Seperti kopi, kau tak perlu manis untuk disukai banyak orang. Karena bagiku kopi lebih memahami diamku. Ketika kata-kata tak lagi banyak berbicara, secangkir Inspirasi bisa jadi perantara dan mencairkan suasana sehingga menghasilkan analisis ilmiah.
Menurut para aktivis salah satu solusi terbaik untuk menuntaskan semua masalah yang dianggap sulit adalah Ngopi.
Ngopi identik dengan kumpul atau Ngobrol Pintar, terkadang rasanya ada yang kurang kalo lagi ngobrol tapi tidak ada secangkir inspirasi yang menemani. Minuman yang identik dengan senja dan filosofi ini kadang bisa membuat suasana ngumpul dengan teman dan keluarga menjadi lebih akrab dan lebih santai.
Dee Lestari dalam bukunya berjudul Filosofis Kopi (2006), "Dan kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya". Karena di hadapan kopi, kita semua sama.
Pernahkah Anda membayangkan jika secangkir kopi memiliki perasaan? Mungkin jika punya, Ia bisa menolak untuk diminum oleh orang tertentu. Namun, kenyataannya kopi tidak peduli siapa peminumnya. Mau Anda kaya, miskin, tua, muda, maling, atau pejabat, semua berhak menikmatinya.
Lewat kata-kata ini, penulis ingin mengingatkan hakikat kita adalah manusia biasa. Jadi jangan merasa sombong atau minder dihadapan orang lain.
Hal itulah yang menjadi jawaban utama dalam membangun narasi ilmiah, bagi para pecinta kopi menganggap ini sebagai inspirasi dan motivasi hidup. Karena didalamnya ada kaidah perasaan yang tak terlihat oleh kasat mata namun hanya bisa dirasakan oleh mereka yang berhati tulus.
Komentar
Posting Komentar