Panggung Demokrasi Penentu Masa Depan Calon Kandidat (Lima Tahun) Kabupaten Dompu
MUHAMMAD RIDWAN, S.Pd., M.Pd
Akademisi (Tenaga Honorer)
Pesta demokrasi serentak akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020, sejumlah calon kandidat dan calon wakil kandidat Bupati tengah disibukkan oleh kepentingan jabatan lima tahun kedepan.
Mengawali hal tersebut kita coba menarik secara universal tentang politik dan ruang lingkup demokrasi yang kini sedang marak disetiap pelosok daerah terkhususnya di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat.
Panggung demokrasi menjadi target utama para calon kandidat daerah untuk menyampaikan pidato politiknya tentang segala hal yang berkaitan dengan kemajuan daerah baik sektor pertanian, nelayan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, peternakan dll.
Kabupaten Dompu merupakan salah satu daerah yang didominasi oleh tenaga pendidik, nelayan, kesehatan, pertanian dan peternakan sebagian besarnya berstatus non PNS (Honorer). Ini yang menjadi tugas besarnya para calon pemimpin daerah untuk lima tahun kedepan.
Pesta demokrasi adalah pesta kebebasan rakyat dalam menentukan sikap dan pilihannya untuk pemimpin lima tahun kedepan secara sadar dan rahasia sebagaimana yang diamanatkan oleh UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Ditegaskan dalam UU ini, Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Hak atas demokrasi tetap berjunjung tinggi pada azas kebebasan sehingga melahirkan keadilan yang terstruktur. Hal demikian bisa terjadi apabila para calon kandidat daerah tidak membatasi serta mengancam ruang gerak para rakyat khususnya tenaga honorer daerah.
Rakyat mengharapkan sosok pemimpin yang mampu memberikan solusi untuk kemakmuran sosial karena kita tau bahwa Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Dompu tidak mendukung sehingga penghasilan tidak sesuai dengan kebutuhan serta Sumber Daya Manusia (SDM) sa'at ini mengalami peningkatan, ruang pekerjaan yang sempit.
Sebagai calon kandidat justru harus mampu melahirkan solusi secara ilmiah diatas panggung demokrasi melalui Visi dan Misi Politiknya bukan melahirkan ancaman dan emosional, kalau hal demikian terjadi bagaimana mau menjadi seorang pemimpin kedepan sedangkan jiwa dan watak otoriter sudah mulai nampak dan terlihat secara jelas.
Catatan : Tulisan diatas adalah hasil analisis penulis sehingga menghasilkan berbagai macam kritikan serta tugas yang harus diadopsi oleh siapapun yang akan memimpin Kabupaten Dompu untuk lima tahun kedepan.
Komentar
Posting Komentar