Opini : WAJAH MURUNG PENDIDIKAN & MASA DEPAN ANAK TERANCAM "Perspektif Masa Kini!!"

 

¤ Kondisi Pendidikan Masa Kini 

     Sejak awal tahun 2020 lalu Indonesia terancam oleh bencana covid-19 sehingga memaksakan semua sektor dibawah naungan kepemerintahan terpaksa ditutup total demi memutuskan rantai penyebaran covid-19. Hal serupa yang dialami oleh sektor pendidikan baik negeri maupun swasta.

       Padahal pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kelangsungan hidup seseorang. Dengan demikian langkah awal dalam memahami pendidikan adalah keharusan sebagai wujud dari tugas dan tanggung jawab baik guru, dosen maupun orang tua murid.

       Dalam situasi dan kondisi pandemi sa'at ini kita memahami bersama bahwasanya pemerintah telah mengeluarkan berbagai aturan untuk membatasi seluruh aktivitas dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara langsung bagi lembaga pendidikan, sebut saja PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

       Hal ini yang membuat lembaga pendidikan melalui Pemda mengeluarkan aturan agar KBM dilakukan secara Daring (Online) sampai waktu yang belum ditentukan.

¤ Tantangan Dunia Pendidikan

        Sistem pendidikan online tidak mudah untuk dilakukan baik pendidik lebih-lebih orang tua murid. Disamping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri ada fasilitas dan sumber daya pendukung yang mesti harus disediakan agar KBM bisa berjalan dengan efektif dan efisien. 

        Sumber daya pendukung yang dimaksud adalah kebutuhan KBM online seperti ponsel, laptop, perangkat pembelajaran guru, koneksi internet, pulsa/data internet dan lainya.

        Hal semacam ini sangat berpotensi pada kesenjangan sosial ekonomi keluarga. Sebagai tenaga pendidik penulis meyakini bahwa tidak semua guru dan orang tua murid mampu memenuhi kebutuhan tersebut karena masih ada tugas dan tanggung jawab lain yang harus terpenuhi sebut saja kebutuhan pokok dalam rumah tangga serta pembiayaan pendidikan anak.

¤ Arti dan Fungsional Pendidikan

          Mari kita memahami secara bersama tentang seputar pendidikan. Pendidikan mempunyai arti dan makna yang sangat luas tergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang dipegang, disini penulis mengambil istilah secara umum tentang arti pendidikan menurut UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 "Yakni usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara".

       Sedangkan Fungsi dari pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa".

       Dilihat dari arti dan fungsional pendidikan diatas, memberikan pelajaran yang berfaedah kepada para pendidik agar mampu menjalankan fungsinya untuk mencapai keberhasilan peserta didik secara maksimal. 

¤ Ancaman Dunia Pendidikan

        Satu Tahun lebih lamanya anak harus berhadapan dengan KBM secara Daring (online) di rumah masing-masing hal ini dikarenakan aturan dan kebijakan pemerintah yang mengharuskan lembaga pendidikan untuk tidak melakukan KBM secara tatap muka mengingat bencana covid-19 semakin meningkat.

        Kondisi dan situasi pendidikan pun mengalami degradasi total baik pada kurikulum maupun konsep dan metode pangajaran guru. Hal demikian yang membuat kondisi pendidikan dilanda masalah besar.

       Dari berbagai masalah keterpurukkan pendidikan sa'at ini berakibat pada ancaman besar khususnya bagi tenaga pendidik dimana harus bekerja keras untuk menselaraskan antara fungsi dan tujuan pendidikan meskipun kondisinya tidak memungkinkan, kalaupun hal demikian tidak mampu dilaksanakan dengan baik, maka kualitas pendidikan pada lembaga atau instansi tersebut dianggap tidak bermutu.

        Sementara disisi lain masa depan anak pun ikut terancam mulai dari tingkat kemalasan anak untuk belajar, kecanduan game online akhirnya lupa diri akan tugas sekolah, belum lagi pengetahuan anak tentang pendidikan menurun, tingkat keingin tahuan anak secara drastis berubah menjadi ketidak mau tahuan tentang pendidikan, dan yang labih parah lagi adalah kebosanan anak terhadap pendidikan. Dalam situasi buruk semacam ini membuat angka putus sekolah meningkatkan. 

        Dengan berbagai problematika yang terjadi sa'at ini khususnya pada sektor pendidikan penulis ingin menyampaikan bahwasanya Negara harus mampu menghadirkan solusi bijak untuk memperbaiki kembali citra pendidikan, mengurangi angka putus sekolah,  kemalasan, kebosanan, serta kecanduan anak pada dunia game agar tujuan pendidikan bisa berjalan secara efektif seperti yang dicita-citakan oleh negara. Bagaimana Solusi Bijaknya?

Komentar

  1. Bapak kita sudah di rasuki virus_Rp, sehingga lupa dengan masa depan anak2 bangsa dan tanah airnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMUDA MUHAMMADIYAH KUKAR ANGKAT BICARA SOAL SIKAP AROGANSI PEMKOT SUKABUMI TERHADAP MUHAMMADIYAH

MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN : Sejarah, Ideologi dan Strategi”

Membawa Islam Kedalam Negara (Mujahid Konstitusi 1945) Pemikir Muhammadiyah