GURU, MENJADI GURU PENGGERAK (MERDEKA BELAJAR)
Analisa penulisan ini merujuk pada beberapa literatur sebagai bahan pendukung dalam memahami secara mendalam tentang Guru Penggerak. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengupas buku karangan Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd "Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar", buku terbitan pertama tahun (2021).
Baiklah untuk mengawali pembahasan ini kita akan mencari tahu terlebih dahulu tentang apa itu Guru Penggerak serta tujuannya kedepan seperti apa?. Model pertanyaan yang simple untuk dibaca tetapi rumit untuk dianalisa karena harus memiliki daya dukung sebagai pembanding (Literatur).
Guru Penggerak merupakan suatu program pelatihan, identifikasi, atau pembibitan calon pemimpin-pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan. Program ini bertujuan untuk mencari agen-agen perubahan di masa depan akan memberikan dampak besar bagi institusi pendidikan guna melahirkan generasi penerus yang unggul.
Tidak kalah pentingnya peningkatan kualitas tenaga pendidik sebagai pemeran utama dalam hal memberikan yang terbaik bagi peserta didik sehingga kualitas peserta didik mampu memerdekakan dirinya untuk mencapai keberhasilan yang bermutu.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) merupakan salah satu langkah strategis Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang berdaya saing sesuai dengan motto yang digunakan yaitu ‘Merdeka Belajar, Guru Penggerak’.
Program ini adalah pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran kedepan melalui pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan.
Ada dua opsi yang perlu kiranya kita bedah secara mendalam bahwasanya guru yang baik yaitu guru dengan kinerja baik tetapi hanya di dalam kelas saja, mereka mampu meningkatkan prestasi muridnya, mengajar dengan kreatif dan inovatif, serta mampu mengembangkan kompetensi dirinya. Sedangkan peran guru penggerak tak hanya sebatas sukses dalam mengurus kelas yang diampunya. Selain menjadi guru yang baik, guru penggerak juga harus memiliki kemauan untuk memimpin, berinovasi, melakukan perubahan.
Ada enam poin besar peran Guru Penggerak dalam program Merdeka Belajar:
1. Mendorong Peningkatan Prestasi Akademik Murid
Peran ini merupakan peran yang dimiliki oleh kedua jenis guru, baik itu Guru Penggerak maupun guru dengan definisi baik. Peran mendorong peningkatan prestasi akademik murid selaras dengan tujuan Merdeka Belajar yaitu menciptakan generasi hebat di masa yang akan datang. Peran ini juga sesuai dengan aspek Profil Pelajar Pancasila yang mengharuskan siswa untuk bernalar kritis dan berakhlak mulia agar prestasi akademiknya meningkat.
2. Mengajar dengan Kreatif
Guru yang baik mampu menemukan metode yang tepat dalam penyampaian materi belajar, begitu juga Guru Penggerak. Terkadang siswa merasa jenuh ketika bahan ajar yang dijelaskan guru hanya disampaikan dengan metode tradisional semacam penyalinan buku teks. Melalui pengajaran dengan metode yang kreatif, guru secara tidak langsung telah memberi contoh kepada siswa untuk selalu berinovasi dalam mencari ilmu.
3. Mengembangkan Diri Secara Aktif
Mengembangkan diri secara aktif tida hanya menjadi sebuah keharusan untuk siswa, tetapi berlaku juga untuk Guru Penggerak maupun guru dengan definisi baik. Mengembangkan diri secara aktif berarti selalu berinovasi serta mampu berusaha sendiri dalam meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan salah satu aspek Profil Pelajar Pancasila yaitu mandiri.
4. Mendorong Tumbuh Kembang Murid Secara Holistik
Mulai dari poin ke-4 hingga ke-6 adalah peran yang hanya dimiliki oleh Guru Penggerak. Mereka mendorong tumbuh kembang murid secara holistik mengikuti seluruh aspek Profil Pelajar Pancasila, bukan hanya di kelasnya tetapi juga di kelas lain. Guru Penggerak tidak terpaku dengan kurikulum yang ditentukan. Mereka juga melihat standar pencapaian Profil Pelajar Pancasila dan mencocokkan dengan metode pengajarannya.
5. Menjadi Pelatih (Coach/Mentor) Bagi Guru Lain untuk Pembelajaran yang Berpusat Pada Murid
Guru Penggerak memiliki program untuk melatih potensi mentorship dan kepemimpinan mereka untuk mampu membantu guru-guru lain. Guru Penggerak memiliki tempat pelatihannya berbentuk sekolah, sehingga para guru yang lulus baru bisa menjadi Guru Penggerak. Jalur karir dari Guru Penggerak yaitu menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, serta instruktur pelatihan guru. Ketiga posisi tersebut membutuhkan skill kepemimpinan yang tinggi.
6. Menjadi Teladan dan Agen Transformasi Bagi Ekosistem Pendidikan
Perbedaan yang mendasar dari guru pada umumnya dan Guru Penggerak yaitu besaran dampak yang dibuat. Guru Penggerak diharapkan menjadi teladan dan agen perubahan di dalam ekosistem pendidikan. Mereka harus mempunyai dampak lain selain perubahan positif di kelasnya sendiri. Guru Penggerak harus memberikan dampak kepada guru-guru lain serta dampak kepada sekolahnya. Mereka layaknya lilin/obor perubahan di masing-masing unit pendidikannya, bahkan di luar unit pendidikannya.
Kalau kita memahami secara mendalam tentang hadirnya program tersebut tentu kita akan berpikir jauh kearah yang lebih utama yakni bagaimana meningkatkan potensi SDM dalam lingkungan sekolah sehingga out-putnya berpotensi.
Beberapa bulan lalu Kemendikbudristek Nadiem Karim memaparkan secara detail tujuh ciri guru penggerak yang perlu ditekuni diantaranya :
1. Guru Penggerak ialah guru yang melihat kesulitan sebagai tantangan yang akan mendorong dirinya menjadi orang yang lebih baik.
2. Guru Penggerak itu melihat anak yang tertinggal di kelas sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya.
3. Guru Penggerak itu percaya dan bukan putus asa dengan guru-guru lain yang mungkin agak sedikit lambat melakukan perubahan.
4. Guru Penggerak adalah guru yang menyadari bahwa waktu untuk belajar sesama guru. Waktu untuk bermusyawarah sebagai satu tim orang dewasa di dalam sekolah itu adalah kunci daripada inovasi.
5. Guru Penggerak adalah guru yang menyadari bahwa kegagalan adalah keharusan. Karena kalau tidak ada kegagalan artinya tidak pernah mencoba hal baru.
6. Ciri Guru Penggerak lainnya adalah orang yang secara otentik mau dan berani membagi ilmu dan berani tampil di depan guru-guru lain. Baik melalui Youtube dan sosial media lainnya untuk menunjukkan saya belajar apa hari ini.
7. Ciri-ciri Guru Penggerak lainnya adalah menyadari bahwa semua anak itu berbeda dan menyadari potensi dalam setiap anak dan guru di sekitarnya.
Dari uraian diatas dapat dikerucutkan bahwa pendidikan merupakan roda utama yang menentukan maju mundurnya kualitas suatu negara dengan demikian kehadiran Program Guru Penggerak dengan Motto Merdeka Belajar merupakan salah satu solusi pemerintah dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia yang unggul menuju persaingan era Industri dan globalisasi.
Bahan Referensi : Mulyasa. E. "Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar".
Jurnal Cahyani A.,"Peran Guru Penggerak".
Mantab pak ridwan. Menambah wawasan saya ttg guru penggerak
BalasHapusSiap terimakasih banyak pak 🙏🙏
HapusLuar biasa pak lanjutkan,semoga kedepan bisa menjadi bagian dari agen perubahan mewujudkan merdeka belajar bagi siswa sesuai dgn orofil pancasila,menjadi guru yang berkualitas dgn terus bertanya,terus menggali dan terus belajar,salam guru penggerak💪💪💪💪
BalasHapusSiap bu mohon arahan dan bimbingannya🙏😀
HapusGuru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
BalasHapusUntuk mendukung tercapainya tujuan itu, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu paradigma dan visi Guru Penggerak, praktik pembelajaran yang berpihak pada murid, dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Selanjutnya, ketiga paket modul tersebut diperinci menjadi 10 bagian. Program pendidikan ini dijalankan selama sembilan (9) bulan yang terdiri dari kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Proses pendidikan ini mengedepankan coaching dan onthe-job training, yang artinya selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas.
Dengan demikian, kepala sekolah dan pengawas menjadi mitra seorang calon guru penggerak dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin. Di dalam proses pelaksanaan PPGP, Calon Guru Penggerak (CGP) akan sering diajak untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan serta berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di sekitarnya. Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus MERRDEKA, yang diawali dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antarmateri; dan ditutup dengan Aksi Nyata. Diharapkan model pembelajaran yang berbasis pengalaman seperti ini dapat mewujudkan guru dan murid merdeka yang menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Ayo Jadi Guru Penggerak Angkatan Selanjutnya...Salam Guru Penggerak...Guru Bergerak Indonesia Maju#FadlunnisaCGPKUKARAngkatan2
Siap.... Masya Allah PPG memang harus dijadikan garda terdepan dalam membangun kecerdasan bangsa
Hapus