MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG PROFESIONAL

MUHAMMAD RIDWAN, S.Pd., M.Pd

Praktisi Pendidikan 

  Perlu diketahui oleh semua pembaca bahwa tulisan ini merupakan penjabaran dari beberapa referensi buku dan jurnal dari penulis sebelumnya, adapun judul dari penulisan ini sengaja saya ambil dari judul bukunya Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd "Menjadi Kepala Sekolah Yang Profesional", kebetulan beliau juga merupakan dosen pembimbing sekaligus penguji tesis saya kala itu. 

    Saya juga perlu menginformasikan bahwa sebagian besar tulisan ini diambil dari hasil analisa tesis penulis dengan judul "Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru". Judul tersebut diangkat untuk mengukur kekuatan manajemen kepemimpinan kepala sekolah/madrasah disatuan lembaga pendidikan.

 Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, menyatakan bahwa kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin Taman Kanak- Kanak,  Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan.

     Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan maju mundurnya mutu sekolah. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam hal mencapai tujuan pendidikan.

      Ada beberapa catatan penting yang perlu ditanamkan dalam jiwa seorang kepala sekolah diantaranya :

1. Memiliki kejujuran dan integritas pribadi.

2. Mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk bekerja di bidangnya.

3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikategorikan ahli pada suatu bidang.

4. Berusaha mencapai tujuan dengan target-target yang ditetapkan secara rasional.

5. Memiliki standar yang tinggi dalam bekerja.

6. Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai keberhasilan dengan standar kualitas yang tinggi.

7. Mencintai dan memiliki sikap positif terhadap profesinya yang antara lain tercermin dalam perilaku profesionalnya dan respons orang-orang yang berkaitan dengan profesi/ pekerjaannya.

8. Memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).

9. Menjadi agen perubahan.

10. Memiliki kode etik, dan

11. Memiliki lembaga profesi.

 Kepemimpinan kepala sekolah sangat menunjang akan tercapainya pengelolaan sekolah yang efektif dan efisien. Untuk menciptakan sekolah yang efektif dan efisien, kepala sekolah sebagai manajer pendidikan ditingkatan sekolah dan merupakan ujung tombak utama dalam mengelola pendidikan, kepala sekolah diharapkan mampu memegang tugas dan bertanggung jawab memegang peran aktif dalam memajukan sekolah atau lembaga pendidikan.

  Kesuksesan lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran aktif kepemimpinan kepala sekolah. Karena kepala sekolah sebagai pemangku jabatan tertinggi di lembaganya, maka seorang kepala sekolah harus mampu membawa lembaga yang ia pimpin ke arah tercapainya tujuan yang telah di tentukan melalui terapan visi, misi serta tujuan sekolah.

 Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya seperti sarana dan prasarana serta pembiayaan. Kepala sekolah merupakan salah satu PTK yang posisinya memegang peran sangat signifikan dan strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah.

    Dengan demikian seorang kepala sekolah harus mampu melihat adanya perubahan terhadap regulasi pendidikan dan kehidupan globalisasi dengan tujuan untuk membangun kapasitas pendidikan yang bermutu.

  Banyak faktor penghambat tercapainya kualitas keprofesionalan kepemimpinan kepala sekolah seperti proses (1) pengangkatannya tidak trasnparan, (2) rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta (3) kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan (4) seringnya datang terlambat, (5) wawasan kepala sekolah yang masih sempit, serta banyak faktor penghambat lainnya yang menghambat tumbuhnya kepala sekolah yang profesional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ini mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses, dan output) dalam suatu lembaga. 

  Untuk meredamkan berbagai macam faktor permasalahan diatas kepala sekolah harus mampu menempatkan diri sebagai motivator yang profesional. 

     Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka semakin meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah sebagai manajer dan leader.

     Ciri-ciri kepala sekolah yang profesional itu bisa dilihat dari :

1. Kejujuran.

2. Tidak mudah diintervensi oleh orang lain. 

3. Memiliki kompetensi yang tinggi.

4. Harapan yang tinggi (high expectation).

5. Standar kualitas kerja yang tinggi.

6. Motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan bersama. 

7. Integritas yang tinggi.

8. Komitmen yang kuat.

9. Etika kepemimpinan yang luhur (menjadi teladan).

10. Kecintaan terhadap profesinya.

11. Kemampuan untuk berpikir strategis (strategic thinking). dan

12. Memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).

   Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada kemampuan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah, serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

   Ada dua hal yang perlu dipahami secara mendalam oleh kita semua khususnya kepala sekolah tentang profesi dan profesional.

    Jadi yang dimaksud dengan profesi adalah suatu keahlian atau kemapuan yang dimiliki seseorang dalam bidang pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan profesional adalah orang yang benar-benar memiliki keahlian atau kemampuan dalam bidang pekerjaan, sehingga hasil yang dicapai sangat memuaskan, efektif efisien, berhasil dan berguna untuk kepentingan umat manusia dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Komentar

  1. Dari pengalaman kita bekerja pada institusi pendidikan, kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu, oleh karenanya seorang pemimpin harus mengetahui dan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yaitu
    1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
    2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
    3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan.
    4. Pengujian benar atau salah (Uji Legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Halaman Depan Koran, Uji Panutan/Idola).
    5. Pengujian paradigma benar vs benar (Individual vs Community, Justice vs Mercy, Truth vs Loyalty, dan Short Term vs Long Term)
    6. Melakukan prinsip resolusi (End-Based Thinking, Rule-Based Thinking dan Care-Based Thinking)
    7. Investigasi opsi trilema (Mencari opsi yang ada diantara 2 opsi)
    8. Buat keputusan
    9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan.
    Jika pemimpin mengambil keputusan telah melewati 9 langkah pengujian keputusan diatas maka dia akan membuat keputusan yang tepat dan bijak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inilah langkah utama yang harus dipetik oleh pemimpin agar mampu menciptakan kondisi yang efektif.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMUDA MUHAMMADIYAH KUKAR ANGKAT BICARA SOAL SIKAP AROGANSI PEMKOT SUKABUMI TERHADAP MUHAMMADIYAH

MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN : Sejarah, Ideologi dan Strategi”

Membawa Islam Kedalam Negara (Mujahid Konstitusi 1945) Pemikir Muhammadiyah