Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

1 NEGERI 3 PROKLAMASI (Nunu A.H)

Gambar
  MEMAKNAI  ‘MERDEKA’   DENGAN   KACAMATA ISLAM BERNEGARA MARI  BUNG,  REBUT   KEMBALI !  Oleh : Nunu  A Hamijaya (Sunda-Tjiandjoer) Penulis buku 1 Negeri 3 Proklamasi (Tetralogi Islam Bernegara) Bagian I Istilah kemerdekaan dalam bahasa Arab  disebut „al-Istiqlāl“. Hari Kemerdekaan disebut  Id al-Istiqlāl. Hal ini merupakan  bentuk penafsiran dari: التحرر والخلاص من القيد والسيطرة الاجنبية ”al-Taharrur wa al-Khalāsh min al-Qayd wa al-Saytharah al-Ajnabiyyah” artinya bebas dan lepas  dari  segala  bentuk ikatan dan penguasaan  pihak lain. Dalam istilah lain disebutkan: القدرة على تنفيذ مع عدم القسر والعنف من الخارج artinya Kemampuan melaktualisasikan diri tanpa adanya segala bentuk pemaksaan dan kekerasan dari luar dirinya. Dengan kata lain kemerdekaan adalah bebas dari segala bentuk penindasan bangsa lain. Kata lain untuk makna ini adalah  “Al-Hurriyyah“. Kata ini biasa diterjemahkan sebagai kebebasan. Dari kata ini terbentuk kata  al-Tahrir yang berarti pembebasan. Tahrir al-Mar‘ah 

SERPIHAN CATATAN SEJARAH SANG PRAWIRANEGARA (Nunu A.W)

Gambar
Tahun 1945-1950 menjadi masa tersulit Republik Indonesia. Pembacaan naskah proklamasi di pertengahan tahun, tak serta merta membuat Indonesia terbebas dari intimidasi kelompok kepentingan. Pada tahun 1948 skuadron Londo Eropa kembali meringsek ke negara Indonesia. Mereka membocengi sekutu. Di masa itu, kondisi negara sedang kalang kabut. Karena kondisi ini, seorang menteri kelahiran Anyar Kidul, Banten 28 Februari 1911 bernama Syafruddin Prawiranegara mengambil mandat Soekarno menggantikannya menjadi Presiden Darurat Indonesia. Langkah itu diambil usai para petinggi negara, termasuk Soekarno, diasingkan Belanda ke luar Jawa saat Agresi Militer. "Revolusi Indonesia mempunyai tujuan untuk menghapus sistem penjajahan dan menyatukan bangsa Indonesia. Tujuan revolusi Indonesia yakni keadilan sosial dan kemakmuran rakyat," sebut Syafruddin, dalam Deliar Noer "Partai Islam di Pentas Nasional : Kisah dan Analisis Perkembangan Politik Indonesia 1945-1965 ", dilansir dari

MENJEJAKI LANGKAH SANG GURU

Gambar
  M. RIDWAN, S.Pd., M.Pd Akademisi Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan, disamping itu guru merupakan tonggak peradaban dunia oleh sebab itu, seorang yang berprofesi sebagai guru teramat muliah karena telah mampu melahirkan manusia-manusia yang berilmu dan beradab. 77 tahun lalu dalam catatan historiografi berdirinya organisasi guru berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November sekaligus diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Hari ini momentum bersejarah itu kembali kita peringati sebagai hari dimana "amanat dan tanggungjawab" semakin banyak kita emban. Ada banyak hal yang dihadapi oleh guru dalam kehidupan dewasa ini diantaranya, menghadapi berbagai macam karakteristik anak, memotret tata kelola pendidikan yang bermutu, mengembalikan akhlak peserta didik yang dimonopoli oleh pengaruh globalisasi dan masih banyak lagi tantangan lainnya.  Sebagai seorang pendidik sudah barang

ETIKA PANCASILA

Gambar
  M. Ridwan, S.Pd.,M.Pd Akademisi Pancasila sebagai sistem etika yang merupakan cabang dari ilmu 'falsafah' didalamnya terdapat lima filosofis kehidupan manusia dengan tujuan untuk mengatur tata perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan juga keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan dimana pun dan kapan pun. Dalam kehidupan bermasyarakat perang penting Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia adalah sebagai ruang dalam mengatur tata kelola kehidupan masyarakat Indonesia agar sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila Pancasia, sehingga dapat tercermin kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik sesuai dengan tujuan yang di harapkan oleh negara yang merdeka.  Dengan demikian, kebermunculan kasus pelanggaran dalam kehidupan bermsyarakat dan bernegara seperti korupsi at