Postingan

MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN : Sejarah, Ideologi dan Strategi”

Gambar
  MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN : Sejarah, Ideologi dan Strategi,”   Oleh    Iqbal Noor, Munandi Saleh, dan Nunu A Hamijaya   Pengantar /Endorsement Prof.Dr. Dadang Kahmad, MA ( Ketua PP Muhammadiyah) & Prof.Dr. Hasanudin Yusuf Adan.M.LL ( UIN Ar Raniry Aceh)  Buku berjudul “MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN : Sejarah, Ideologi dan Strategi,” ini sangat ‘distingtif’ dan menarik karena didekati dengan perspektif historiografi, ideologis, dan strategi para penulisnya : Iqbal Noor, Munandi Shaleh, dan Nunu A Hamijaya berlatar belakang ‘masagi’, akademisi, politisi, dan kader pergerakan dan persyarikatan Muhammadiyah. Membaca tanda-tanda zaman (zeitsgeist) tentang masa depan.  Muhammadiyah bukan saja di pentas nasional namun global-internasional menghadirkan mozaik pemikiran dan amal Muhammadiyah sepanjang lebih dari 100 Tahun ini. Dengan bekal ideologi Muhammadiyah Berkemajuan yang diwarisi Sang Pencerah : K.H. Ahmad Dahlan, s

Membawa Islam Kedalam Negara (Mujahid Konstitusi 1945) Pemikir Muhammadiyah

Gambar
  M. Ridwan (Toedjoe Kata : Sebuah Ijtihad Konstitusi) "Nunu A. Hamijaya"   Sebutan sebagai mujahid konstitusi diberikan kepada Ki bagus Hadikusumo seorang tokoh Muhammadiyah yang lahir di Yogyakarta tahun 1890 ia lahir dari keluarga islami ayahnya yang bernama Haji Hasjim Ismail yang merupakan seorang Lurah Keraton tinggal di daerah Yogyakarta di sebelah utara pekarangan dekat rumah Kyai Haji Ahmad Dahlan. Anak-anak Haji Hasjim Ismail inilah termasuk yang pertama-tama menorehkan namanya dalam sejarah pergerakan Islam di Indonesia, anak Haji Hasjim yang kedua bernama Danyalin, kemudian dikenal sebagai Haji Syudja. Beliaulah yang menjadi ketua pertama Hoofdbestur Muhammadiyah, bagian Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO).     Kemudian adiknya bernama Dzajuli yang kelak kemudian dikenal sebagai Haji Fachrodin. Seorang pemimpin pergerakan Islam pegiat di surat kabar, pemimpin kaum buruh, yang kemudian terjun pula menjadi tokoh sarekat Islam dan adik Fachrudin bernama Hidayat kelak

WEJANGAN : Hidup-hidupilah Muhammadiyah Jangan Cari Hidup Di Muhammadiyah, Apakah Gratissan?

Gambar
_Penulis : M. Ridwan, S.Pd.,M.Pd_ (Anggota PDPM Kutai Kartanegara) Wejangan Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah sangat melekat bagi warga Muhammadiyah. Namun, masih banyak orang yang belum bisa memaknai kalimat Kiyai Dahlan tersebut.   Paradigma diatas jangan salah ditafsirkan dengan kerja ikhlas dan gratissan. Secara logika sederhananya, masa iya para guru dan karyawan yang sudah bekerja keras tidak perlu dibayar karena ikhlas dan jangan cari penghidupan di Muhammadiyah saya kira bukan begitu.   Wejangan diatas menunjukkan bahwa ada sikap tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh kader misalnya, kita mengabdi di Muhammadiyah mendapatkan upah Rp. 5-10 juta itu sebagian rezeki yang didapatkan disisihkan untuk infaq membangun Muhammadiyah, kita dibesarkan oleh Muhammadiyah dan bekerja diluar dari AUM, maka jangan melupakan Muhammadiyah.   Dua poin diatas yang menurut saya menjadi arah pemikiran utama Kiyai Dahlan dalam menanamkan spirit (Motivasi) para kader

Opini : STRATEGI GERAKAN DAKWAH MUHAMMADIYAH

Gambar
 Sejak awal berdirinya, kehadiran Muhammadiyah membuat banyak mata tertarik, hati bergidik takjub sebab memberikan pencerahan berkemajuan menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.     Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, dalam pusaran catatan sejarah berdirinya Muhammadiyah, Muhammadiyah hadir sebagai wadah dakwah ke-Islaman.     Agar lebih terfokus pada pengamalan pelaksanaan dakwah yang menjadi misi pokok persyarikatan, maka Muhammadiyah secara khusus sejak Muktamar ke-38 di Makasar tahun 1971 telah memperkenalkan model dakwah sebagai identitas dan ciri dakwah Muhammadiyah yang disebut dengan "Gerakan Dakwah Jamaah" selain dakwah geliat melalui Amal-amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Dakwah jamaah dapat disebut sebagai satu dari ciri keistimewaan organisasi.    Dalam pusaran dakwah tersebut Muhammadiyah telah banyak memberikan konstribusi nyata dalam membangun bangsa ini, diantara konstribusinya adalah hadirnya Amal Usaha Muhammadiyah (

PEMUDA MUHAMMADIYAH KUKAR MENILAI OKNUM BRIN TAK BERMORAL

Gambar
PEMUDA MUHAMMADIYAH KUKAR MENILAI OKNUM BRIN TAK BERMORAL M. Ridwan, S.Pd.,M.Pd  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Indonesia.    Beberapa hari lalu beredar disosial media soal "Ancaman Pembunuhan Terhadap Warga Muhammadiyah" yang dilontarkan oleh dua peneliti astronomi dan astrofisika Andi Pangeran Hasanuddin dan Thomas Djamaluddin dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).   Ancaman tersebut barawal dari perbedaan  penentuan tanggal 1 Syawal 1444 Hijriah antara pemerintah dan Muhammadiyah. Soal perbedaan waktu pelaksanaan hari raya itu bukan hanya kali ini saja terjadi antara Muhammadiyah dan pemerintah.   Adapun Komentar Andi yang dianggap mengancam warga Muhammadiyah diposting pada Ahad, 23 April 2023. Komentar tersebut berbunyi: “Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui Gema Pembebasa

PEMUDA MUHAMMADIYAH KUKAR ANGKAT BICARA SOAL SIKAP AROGANSI PEMKOT SUKABUMI TERHADAP MUHAMMADIYAH

Gambar
   MUHAMMAD RIDWAN (KOMISI HUKUM DAN HAM PDPM KUKAR)      Beredar diberbagai media sosial, soal sikap Pemerintah Kota Sukabumi yang menolak perizinan fasilitas lapangan terbuka untuk penyelenggaraan sholat Ied yang akan dilaksanakan pada Jumat 21/4 oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukabumi sesuai surat Edaran Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi Nomor : HK.09.01/598/1/10/HKM/2023.      Melalui surat tersebut, muncul larangan untuk menggunakan fasilitas lapangan terbuka untuk pelaksanaan Sholat Ied Hari Raya Idul Fitri yang waktunya tidak sesuai dengan keputusan pemerintah.      Bicara soal perbedaan pelaksanaan hari besar Islam antara Muhammadiyah dan Pemerintah itu bukan kali ini saja. Hal demikian harus dipahami oleh pemerintah bahwa masing-masing memiliki metode atau cara dalam mengambil keputusan.      Menanggapi hal tersebut diatas, pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan negara sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 2 "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap pen

WAJAH SURAM AMAL USAHA MUHAMMADIYAH Dalam Perspektif Pendidikan

Gambar
      Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi islam yang terkemuka di Indonesia, Muhammadiyah lahir ditengah umat Islam sedang mengalami kegagalan pemahaman soal keyakinan.      Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H). Semenjak itu kehadiran Muhammadiyah dianggap sebagai salah satu pemahaman yang kontroversial dengan ajaran agama Islam sehingga bermunculan berbagai isu yang tidak sedap untuk didengar dan dibicarakan.      Pada dewasa ini, Muhammadiyah telah banyak memberikan konstribusi besar terhadap kebangkitan nasional baik dibidang Ekonomi, Politik, Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Sosial/kemanusiaan.  Dalam kesempatan ini penulis mengkerucutkan pembahasan yang berkaitan erat dengan Bidang Pendidikan.      Kita tahu bahwa bicara soal Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pada sektor pendidikan, Muhammadiyah telah menorehkan catatan sejarah organisasi Islam yang paling memperhatikan soal p